sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Purbaya Sebut BLT Kesra Bisa Disalurkan Lagi Hari Ini Usai Terkendala Masalah Logistik

Economics editor Anggie Ariesta
22/10/2025 09:15 WIB
Menkeu Purbaya buka suara terkait adanya keluhan mengenai keterlambatan penyaluran BLTS atau BLT Kesra melalui PT Pos Indonesia.
Purbaya Sebut BLT Kesra Bisa Disalurkan Lagi Hari Ini Usai Terkendala Masalah Logistik. (Foto: Inews Media Group)
Purbaya Sebut BLT Kesra Bisa Disalurkan Lagi Hari Ini Usai Terkendala Masalah Logistik. (Foto: Inews Media Group)

IDXChannel - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa buka suara terkait adanya keluhan mengenai keterlambatan penyaluran Bantuan Langsung Tunai Sementara (BLTS) atau BLT Kesejahteraan Rakyat.

Bantuan yang ditujukan kepada 35.046.783 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) itu rencananya disalurkan melalui bank Himbara dan PT Pos Indonesia mulai Senin, 20 Oktober 2025.

Namun, Purbaya mengakui ada beberapa KPM masih belum menerima bantuan tersebut. Menurutnya, masalah utama terletak pada persiapan logistik penyaluran.

"Sedang diperiksa masalahnya. Katanya masih perlu persiapan logistiknya. Pada dasarnya yang biasa disalurkan lewat yang biasa untuk desil 1 dan 2 akan disalurkan dengan cepat seperti biasa," ujar Purbaya di Kantor Kementerian Keuangan, Selasa (21/10/2025).

Purbaya optimis keterlambatan ini akan segera teratasi. Dia pun yakin penyaluran BLT Kesra kembali terlaksana pada hari ini, Rabu (22/10/2025).

Kementerian Keuangan (Kemeneku) juga segera berkoordinasi dengan PT Pos Indonesia untuk mempercepat proses penyaluran dana.

"Saya perintahkan ke bidang saya untuk diskusi dengan PT Pos Indonesia untuk mempercepat penyalurannya. Saya pikir sih Minggu ini sudah keluar juga," tegasnya.

BLT ini diberikan senilai Rp900 ribu per penerima, dengan rincian Rp300 ribu per bulan yang disalurkan satu kali di Oktober. Total anggaran yang dikucurkan untuk bantuan ini mencapai Rp34 triliun.

Purbaya menjelaskan dana untuk BLTS berasal dari pos anggaran tambahan, yakni dari realokasi anggaran kementerian/lembaga (K/L) yang serapannya rendah.

"Kan seperti yang bilang lihat tadi, ada beberapa anggaran yang enggak terserap sehingga saya bisa alihkan. Nah, dari situ kan saya alihkan beberapa Rp34 triliun dari sana kan," ungkapnya.

Purbaya menambahkan, semula bantuan tersebut direncanakan hanya untuk dua bulan, namun kemudian diperpanjang dan penerima manfaat diperluas. 

"Tadinya kan cuma dua bulan. Terus kita tambah lagi jadi tiga bulan dan desil ditambah jadi desil 3-4 ikut," ujarnya.

(Febrina Ratna Iskana)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement