"Karena untuk membenahi ini kita harus dari benihnya yang memang sudah bagus di mana secara genetis kita bisa kembangkan, dari produksi budidayanya yang harus pakai teknologi, sampai marketnya yang harus lebih efektif dan efisien," katanya.
Sekarang produksi dalam negeri eFishery mayoritas untuk ikan air tawar 88% masih dikonsumsi untuk domestik. Sementara kalau di negara lain seperti Thailand, China dan India, mereka produksi budidaya ikan air tawar sudah sampai ke market Eropa dan AS.
Fokus eFishery saat ini menyediakan teknologi untuk menyelesaikan permasalahan yang paling fundamental untuk para pembudidaya. eFishery mulai memakai teknologi yang ada di kolamnya sehingga budidaya lebih baik.
"Jadi kita bikin alat untuk kasih makan ikan secara otomatis, nah terhubung ke hp sama terhubung ke Cloud, sehingga dengan pakai alat ini petani panennya bisa lebih cepat dan panennya bisa lebih banyak," jelasnya.
Selanjutnya eFishery menggunakan data yang dihimpun untuk menghubungkan para pembudidaya untuk mendapatkan layanan lainnya seperti sumber benih hingga pendanaan.