Selain itu, teknologi single-shaft combined cycle gas turbine (CCGT) generasi terbaru membantu fasilitas elektrifikasi tersebut beroperasi lebih efisien dan menghemat biaya produksi listrik. Dari sisi operasional, pembangkit ini juga memiliki teknologi black start capability yang memungkinkan untuk melakukan self start up, sehingga masa tunggu untuk pulih apabila terjadi pemadaman listrik bisa lebih cepat.
PLTGU Jawa-1 Power dioperasikan oleh konsorsium yang terdiri dari Pertamina NRE dengan porsi saham 40 persen, Marubeni 40 persen, dan Sojitz 20 persen. Pembangkit ini telah beroperasi secara penuh.
Sebagai bagian dari Pertamina Group, Pertamina NRE selalu berkomitmen untuk mengusung inisiatif-inisiatif energi bersih sebagai bagian dari implementasi aspek environment, social and governance (ESG) serta dukungan terhadap tujuan pembangunan keberlanjutan.
(Rahmat Fiansyah/ADV)