IDXChannel - Ratusan warga miskin di kelurahan Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta Barat belum terdata mendapatkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) pengalihan subsidi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar Rp600 ribu.
Salah satunya, Susana. Wanita yang tinggal di RT006/013 itu mengaku belum mendapatkan bantuan subsidi BBM. Padahal, dirinya sangat berharap, di tengah kondisi yang sulit ini, pemerintah mau memberikan bantuan.
"Saya kurang ngerti (BBM naik lagi). Tambah susah lah saya mah," ujarnya.
Ibu yang bekerja sebagai pemulung itu pernah menanyakan perihal bantuan BBM subsidi ke pihak RW setempat.
Namun, pihak RW setempat mengatakan, dirinya belum terdaftar sebagai Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
"Ada warga yang ekonominya lebih lumayan (darinya). Dia dapat. Makanya saya bingung, yang situ dapat, saya kagak. Suka sedih pak," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua RW 013 Nanang Kurniawan mengatakan, belum semua warganya terdaftar sebagai penerima BLT Subsidi BBM.
Ia bilang, baru sekitar 400 warganya yang telah terdaftar. Itu pun yang sebelumnya terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
"Yang sudah dapet undangan dari kemensos dan pos giro, ada 125 yang mendapatkan BLT seharga Rp600 ribu. Sisanya yang belum masih banyak. kalau di data sekitar 400-an," katanya.
Nanang mengaku pihaknya akan memberikan informasi ke kelurahan setempat terkait data warga miskin belum terdaftar atau belum menerima.
"Kalau di kita (125 terdaftar.red) udah cair seminggu lalu kok. Tapi kapan waktu dari pemerintahnya untuk cairnya sih gak jelas," tuturnya.
Nanang berharap, dengan adanya kebijakan kenaikan BBM ini, pemerintah tak memberikan banyak syarat untuk membantu seluruh warga miskin. Seperti halnya saat memberikan bantuan Covid-19 beberapa waktu lalu.
"Kalau covid kemarin ga ada kriteria (prasyarat), semua dapet. Kepengan kita sih blt ini kita dapet semua," pungkasnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat mendata sebanyak 69.857 warga terdata mendapatkan BLT pengalihan subsidi kenaikan harga BBM sebesar Rp600 ribu.
"Itu (yang mendapat bantuan) penerima PKH (Program Keluarga Harapan) dan penerima BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) Jadi sasaran penerimaannya itu," kata Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Barat, Suprapto kepada wartawan, Selasa (13/9/2022).
Suprapto menjelaskan, pencairan dilakukan dalam rentang waktu empat bulan yakni pada September hingga Desember 2022. Para penerima manfaat akan mendapatkan dana bantuan Rp300 ribu sebanyak dua kali, sehingga total yang diterima adalah sejumlah Rp600 ribu.
"Tahap 1 dibagikan di bulan September untuk 2 bulan (September dan Oktober) sebesar Rp300 ribu. Tahap 2 bulan (November dan Desember)," jelasnya.
Adapun BLT subsidi BBM sebesar Rp600 ribu tersebut akan disalurkan Kemensos dan bisa diterima lewat Kantor Pos Indonesia oleh setiap penerima manfaat.
Suprapto memastikan, pihaknya akan memonitoring agar bantuan yang disalurkan tepat sasaran. Salah satunya dengan mendatangi pintu ke pintu setiap warga penerima manfaat.