Dia menerangkan, selain membantu peningkatan kapasitas produksi di dalam negeri, juga akan berdampak pada penghematan devisa negara. Sebab, BBM yang selama ini didatangkan dari impor, nilainya bisa ditekan lewat peningkatan produksi di dalam negeri.
Sejalan dengan itu, ada permintaan tenaga kerja untuk mengoperasikan kilang-kilang baru tersebut.
"Kalau kita lihat tren dari impor BBM ini relatif menurun, karena produksi hulu meningkat, produksi kilang juga meningkat," lanjutnya.
Menurut Nicke, sebagai BUMN tunggal yang bergerak di sektor pengolahan minyak bumi dan gas alam, Pertamina memiliki tanggung jawab untuk menjaga ketersediaan dan menciptakan kedaulatan energi. Pertambangan jumlah populasi setiap tahunnya juga berdampak pada kebutuhan energi yang meningkat setiap hari.
"Availability merupakan peran perseroan menyediakan energi yang dapat memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat dan industri. Pertamina berkontribusi pada 68% lifting minyak dan 33% lifting gas nasional. Pertamina juga melakukan pengembangan kilang untuk memenuhi kebutuhan domestik," pungkasnya.
(YNA)