Sri Mulyani juga menyebut anggaran tersebut digunakan untuk 96,7 juta masyarakat mendapat dukungan kesehatan melalui Program Bantuan Iuran Kesehatan; 54,9 juta masyarakat menerima bantuan iuran Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja (BP).
Selanjutnya, 4,5 juta debitur mendapat subsidi bunga KUR; Penyaluran 6,3 juta ton subsidi pupuk; Akses transportasi masyarakat melalui PSO sebesar Rp4,8 triliun; 119,7 juta peserta mendapat bantuan iuran Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP); 8.449 KPM diberdayakan melalui program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA); dan 3.534 keluarga menerima pemberdayaan masyarakat Kawasan Adat Terpencil.
Untuk Transfer ke Daerah sebesar Rp8,1 triliun diberikan kepada 2,5 juta KPM yang menerima BLT Desa.
"Semoga berbagai jaring pengaman sosial ini dapat menciptakan kesejahteraan berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tengah tantangan global yang terus bergulir," tutur Sri Mulyani.
Selain itu, Kementerian Keuangan mencatat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada akhir November 2024 mengalami defisit sebesar Rp401,8 triliun atau 1,81 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
(Febrina Ratna)