Hal ini, menurut dia menjadi penanda yang positif, di mana ekonomi global sekarang masih dalam kondisi yang memprihatinkan. Bahkan, ada 96 negara yang sudah menjadi pasien IMF.
Di balik ketidakpastian ekonomi global, Bahli mengaku bersyukur publik global masih memercayai Indonesia sebagai salah satu tujuan negara investasi dengan bukti tumbuhnya PMA dan PMDN tersebut.
"Untuk investasi di Jawa sebesar Rp213,2 triliun, tumbuh 6,3 persen qoq dan 27,1 persen yoy. Di luar Jawa sebesar Rp215,2 triliun, tumbuh 7,1 persen qoq dan 18,3 persen yoy," ujar Bahlil.
Dengan demikian, komposisi porsi investasi di Jawa adalah sebesar 49,8 persen, sementara di luar Jawa sebesar 50,2 persen.
(Dhera Arizona)