Arifin mengungkapkan, capaian di sektor migas terjadi stagnasi karena beberapa kegiatan investasi di sektor migas belum berjalan. "Kita harapkan di tahun 2023 bisa kita recover,” sebutnya.
Ia menuturkan, untuk tahun ini, pihaknya menetapkan target investasi sektor ESDM sebesar USD33,5 miliar. Terdiri dari sub sektor migas USD17,4 miliar, sub sektor minerba USD7,7 miliar, sub sektor EBT USD1,8 miliar, dan sub sektor ketenagalistrikan USD6,6 miliar.
Sementara itu, untuk realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sektor ESDM sepanjang 2022 mencapai Rp351 triliun atau 138 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp254 triliun.
Realisasi PNBP itu terdiri dari PNBP migas sebesar Rp148,7 triliun, minerba sebesar Rp183,4 triliun, EBTKE sebesar Rp2,3 triliun serta penerimaan lainnya sebesar Rp17,0 triliun.
(YNA)