Untuk PMA, industri logam dasar memimpin dengan realisasi sebesar USD3,6 miliar (25,3 persen), diikuti pertambangan USD1,2 miliar (8,3 persen), serta transportasi, pergudangan, dan telekomunikasi USD1,1 miliar (7,9 persen).
Pada sisi PMDN, subsektor transportasi, pergudangan, dan telekomunikasi menjadi primadona dengan investasi Rp48,4 triliun (20,6 persen). Pertambangan menyusul dengan Rp29,5 triliun (12,6 persen), dan subsektor perumahan, kawasan industri, serta perkantoran menyerap Rp25,3 triliun (10,8 persen).
Selain itu, subsektor jasa lainnya dan perdagangan serta reparasi juga mencatatkan kontribusi signifikan terhadap realisasi investasi PMDN masing-masing sebesar Rp23,7 triliun dan Rp18,9 triliun.
(NIA DEVIYANA)