Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) OP SDA I BWS Nusa Tenggara II, Rino Prasetyo berharap, saluran yang sudah terbangun dapat dijaga dengan baik sehingga memiliki masa pemanfaatan yang panjang.
“Kegiatan P3TGAI ini murni untuk masyarakat, dan Balai WS NT II hanya sebagai pemantauan sedangkan pengelolaan dan pengerjaan dari masyarakat," katanya.
Ketua P3A Woloone, Desa Paga Kabupaten Sikka Franken menambahkan, program P3TGAI sangat baik untuk petani, khususnya di daerah yang tergolong sedikit air.
Saluran tersier dibangun sepanjang 373 meter. Pekerjaan jaringan tersier dilakukan dengan pasangan batu oleh kelompok tani yang melibatkan 50 orang dalam waktu 30 hari kerja.
“Sebelum ada saluran dengan pasangan batu, air yang mengalir selalu merembes ke kiri dan kanan karena saluran masih berupa saluran tanah,” pungkas Franken. (FAY)