sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Realisasi Rp1,74 Triliun, Proyek Irigasi Pemerintah Serap 122 Ribu Pekerja

Economics editor Iqbal Dwi Purnama
07/09/2022 09:27 WIB
Program padat karya irigasi Kementerian PUPR telah menyerap anggaran Rp1,74 triliun dan 122 ribu pekerja.
Realisasi Rp1,74 Triliun, Proyek Irigasi Pemerintah Serap 122 Ribu Pekerja (Foto: Kementerian PUPR)
Realisasi Rp1,74 Triliun, Proyek Irigasi Pemerintah Serap 122 Ribu Pekerja (Foto: Kementerian PUPR)

IDXChannel - Program Padat Karya Tunai (PKT) melalui Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) telah menghabiskan anggaran Rp1,74 triliun hingga September 2022. Program ini pun telah menyerap 122 ribu pekerja.

Prpgram PKT Irigasi dilaksanakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Total anggaran yang disiapkan untuk implementasi program tersebut sebesar Rp2,25 triliun yang akan menjangkau 10 ribu lokasi. 

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan, program infrastruktur kerakyatan atau Padat Karya Tunai sangat penting bagi masyarakat dengan penghasilan rendah. 

“Selain untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat, PKT juga bertujuan mendistribusikan dana hingga ke desa atau pelosok,” kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulisnya, Selasa (6/9/2022).

Tercatat berdasarkan data emonitoring tanggal 6 September 2022, capaian pekerjaan fisik P3-TGAI sudah sebesar 84,35% senilai Rp1,74 triliun dengan serapan tenaga kerja sebanyak 122.066 orang di 8.945 lokasi. 

Dengan percepatan realisasi program PKT ini, diharapkan dapat mempertahankan daya beli masyarakat di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi global akibat pandemi Covid-19.

Salah satu provinsi yang telah selesai pengerjaan untuk P3-TGAI 2022 adalah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sebanyak 90 titik, tersebar di Pulau Timor di 29 lokasi, Pulau Flores di 34 lokasi, dan Pulau Sumba di 27 lokasi. 

Serah terima dilakukan setelah progres pekerjaan selesai 100% dan ditandai dengan penandatangan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara II, Ditjen Sumber Daya Air kepada masing-masing kepala desa dan Ketua Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A). 

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) OP SDA I BWS Nusa Tenggara II, Rino Prasetyo berharap, saluran yang sudah terbangun dapat dijaga dengan baik sehingga memiliki masa pemanfaatan yang panjang. 

“Kegiatan P3TGAI ini murni untuk masyarakat, dan Balai WS NT II hanya sebagai pemantauan sedangkan pengelolaan dan pengerjaan dari masyarakat," katanya.

Ketua P3A Woloone, Desa Paga Kabupaten Sikka Franken menambahkan, program P3TGAI sangat baik untuk petani, khususnya di daerah yang tergolong sedikit air.

Saluran tersier dibangun sepanjang 373 meter. Pekerjaan jaringan tersier dilakukan dengan pasangan batu oleh kelompok tani yang melibatkan 50 orang dalam waktu 30 hari kerja. 

“Sebelum ada saluran dengan pasangan batu, air yang mengalir selalu merembes ke kiri dan kanan karena saluran masih berupa saluran tanah,” pungkas Franken. (FAY)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement