IDXChannel – Tercatat 93.901 dari 178 ribu warga Kota Bogor yang menjadi sasaran penerima vaksin telah menerima vaskin atau terealisasi 52,7 persen.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sabtu (17/4/2021), sejak vaksinasi tahap pertama pada Januari dan pemberian vaksin tahap dua pada Maret 2021. Kota Bogor telah merampungkan 52,7 persen dari sasaran 178.179 penerima vaksin.
Pada vaksinasi tahap pertama dengan kategori SDM dan tenaga kesehatan dengan sasaran 9.150 orang telah dilakukan penyuntikan kepada 8.484 orang atau 92,8 persen. Sedangkan sisanya sebanyak 666 nakes masih dilakukan jadwal ulang.
Untuk vaksinasi tahap dua, dengan 73.758 sasaran kategori petugas publik telah dilakukan penyuntikan kepada 56.600 orang atau 76,7 persen. Sementara itu di kategori lanjut usia (lansia) dari sasaran 95.371 orang sudah disuntik sebanyak 28.817 orang atau 30,2 persen.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno, menuturkan bahwa proses vaksinasi tahap pertama kategori nakes dan SDM telah rampung. Adapun sisanya, sekitar 600 masih dilakukan jadwal ulang karena sebagian besar nakes dalam kondisi hamil, masih dalam atau berobat.
"Sedangkan untuk tahap dua, kami jadwalkan selesai pada Juni 2021. Saat ini dari 73.700 petugas publik yang divaksin, sudah ada 24.483 orang sudah menerima dosis kedua. Sedangkan dari 95.300 lansia, sudah ada 7.700 yang menerima dosis kedua," terang Retno, pada Minggu (18/4/2021).
Pemkot Bogor juga masih kembali memfokuskan melakukan vaksinasi kepada SDM sekolah dan tenaga didik. Ditambahkan Retno, sebanyak 5.851 guru dan tenaga kependidikan di Kota Bogor telah menerima vaksin. Jumlah ini setara 77,5 persen dari total guru dan tenaga kependidikan di kota tersebut sebanyak 7.551 orang.
"Setelah TNI-Polri, pekerja ritel, Ojol, dan pegawai hotel. Saat ini fokus kepada tenaga didik dan lansia. Tahap tiga nanti pun prioritasnya masih sama," imbuh Retno.
Vaksinasi tahap tiga rencananya akan dilakukan Juli, dengan sasaran masyarakat umum yang berada di zona merah. Namun Retno belum bisa memastikan karena terbatasnya vaksin dari Pusat. (FHM)