IDXChannel - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo alias Tiko menyebut tahapan merger PT Pelni (Persero) dan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) ke PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo sudah masuk tahap kajian hukum dan ekonomi.
Pembahasan aspek formal dan keekonomian tersebut merupakan fase awal dari aksi gabungan ketiga entitas perusahaan pelat merah di sektor kepelabuhan tersebut. Tiko memastikan, hasil kajian akan disampaikan di akhir kuartal I-2025.
“Nah itu sedang kita kaji, ada kajian hukumnya sedang kita kaji, termasuk kajian ekonominya. Mungkin nanti kuartal I akhir lah (2025) kita share hasilnya seperti apa,” ujar Tiko saat ditemui wartawan di Depok, Jawa Barat, Jumat (27/12/2024).
“Jadi itu yang kedua itu sedang kita lakukan kajian di situ ya,” kata dia.
Menurut dia, dalam kerangka integrasi perbaikan pengelolaan sektor pelabuhan akan berdampak baik bagi manajemen kapal.
“Nah yang kedua kita sedang mengkaji mengenai integrasi, seperti Pak Erick sampaikan, integrasi antara BUMN di Pelabuhan. Pada akhir Minggu juga saya ke Pelni ini antara integrasi antara Pelindo sebagai pengelola pelabuhan dengan pengelola kapal ferry, ASDP,” ujarnya.
Tiko percaya dampak dari konsolidasi ketiga perseroan juga bisa menekan biaya logistik di sektor laut. Selain memperluas dan menguatkan ekosistem transportasi kapal laut.
Sehingga, pada akhirnya jangkauannya semakin luas dengan biaya yang semakin murah.
“Tujuannya untuk gimana supaya biaya logistik laut dan juga ekosistem transportasi penumpang di laut itu bisa semakin terintegrasi dengan jangkauannya semakin luas dan dengan biaya yang semakin murah buat para pelanggannya,” katanya.
Menteri BUMN Erick Thohir sebelumnya memastikan merger Pelni dan ASDP Indonesia Ferry ke Pelindo sudah mendapat dukungan penuh dari Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi.
Rencana aksi korporasi tersebut pun sudah diskusikan oleh kedua belah pihak. Saat ini penggodokan masih dilakukan oleh para pemegang saham.
(Dhera Arizona)