sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Rencana Merger Pelita Air dengan Garuda Dinilai Bakal Perkuat Efisiensi

Economics editor Iqbal Dwi Purnama
14/09/2025 20:00 WIB
Efisiensi dapat dilakukan melalui berbagi biaya (sharing cost) dalam aktivitas pemeliharaan pesawat, sehingga biaya per unit layanan bisa ditekan.
Rencana Merger Pelita Air dengan Garuda Dinilai Bakal Perkuat Efisiensi. Foto: iNews Media Group.
Rencana Merger Pelita Air dengan Garuda Dinilai Bakal Perkuat Efisiensi. Foto: iNews Media Group.

IDXChannel - Rencana pemisahan unit usaha (spin off) Pelita Air dari PT Pertamina (Persero) untuk kemudian digabungkan ke Garuda Indonesia diyakini menjadi langkah positif dalam strategi konsolidasi BUMN sektor penerbangan.

Pengamat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Universitas Indonesia, Toto Pranoto, menilai hal tersebut sebagai langkah yang baik mengingat Garuda Indonesia Group saat ini membutuhkan tambahan armada baru untuk memperkuat layanan kepada konsumen. 

"Dengan makin banyak armada, skala ekonomi pengoperasian maskapai bisa tercapai. Artinya peluang efisiensi makin terbuka," ujar Toto saat dihubungi IDXChannel, Minggu (14/9/2025).

Dia mencontohkan, efisiensi dapat dilakukan melalui berbagi biaya (sharing cost) dalam aktivitas pemeliharaan pesawat, sehingga biaya per unit layanan bisa ditekan.

Toto menambahkan, dengan bertambahnya armada, Garuda Indonesia Group juga akan diuntungkan dengan bertambahnya pendapatan di tengah peningkatan permintaan pasar domestik yang terus tumbuh.

"Dengan kapasitas yang meningkat, potensi pendapatan Garuda Group juga akan naik," kata Toto.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri mengatakan rencana spin off Pelita Air dari PT Pertamina untuk kemudian digabungkan ke Garuda Indonesia tidak hanya menjadi bagian dari strategi konsolidasi BUMN penerbangan, tetapi juga sebagai upaya agar Pertamina bisa lebih fokus pada core business atau bisnis inti, yakni pada migas dan gas, hingga energi terbarukan.

"Semua langkah tersebut dilakukan demi menjaga reputasi perusahaan dan memperkuat kepercayaan stakeholder, melakukan advokasi kebijakan yang kuat, dan komunikasi efektif," kata Simon dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama DPR, belum lama ini.

(NIA DEVIYANA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement