Di sisi lain, keputusan Arab Saudi untuk memimpin pengurangan produksi minyak OPEC+ dinilai berisiko ketika Eropa berjuang dengan krisis energi dan AS mencoba mengendalikan inflasi terpanasnya dalam empat dekade.
Doug Rediker, Mantan Anggota Dewan Eksekutif IMF mencatat, kurangnya keterlibatan tingkat tinggi dari China, ekonomi terbesar kedua dan kreditur utama ke negara-negara berkembang. "Ini menghalangi kemampuan untuk membuat kemajuan yang sebenarnya."
"Itu adalah minggu yang cukup pesimistis secara keseluruhan," ucap Rediker.
Goergiva mengatakan, "kita tidak mungkin membiarkan perpecahan terjadi karena semua orang akan lebih miskin. Ini akan menghancurkan pasar negara berkembang yang berpenghasilan rendah dan miskin."