sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Reshuffle Menkeu Dinilai Berisiko, Pengganti Sri Mulyani Harus Paham Seluk-beluk Fiskal

Economics editor Anggie Ariesta
08/09/2025 17:22 WIB
Ekonom senior Indef Fadhil Hasan menilai penggantian Menteri Keuangan Sri Mulyani berisiko memicu reaksi negatif dari pasar dan investor.
Reshuffle Menkeu Dinilai Berisiko, Pengganti Sri Mulyani Harus Paham Seluk-beluk Fiskal. (Foto
Reshuffle Menkeu Dinilai Berisiko, Pengganti Sri Mulyani Harus Paham Seluk-beluk Fiskal. (Foto

IDXChannel - Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Fadhil Hasan menilai penggantian Menteri Keuangan Sri Mulyani berisiko memicu reaksi negatif dari pasar dan investor. Hal tersebut sudah ditandai dengan koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sore ini.

Menurut Fadhil, Sri Mulyani selama ini diakui dunia usaha dan lembaga internasional karena berhasil menjaga kebijakan fiskal yang stabil, pruden, dan berkelanjutan.

“Yang harus dihindarkan adalah persepsi bahwa digantinya Sri Mulyani adalah karena peristiwa penjarahan terhadap rumahnya karena dianggap kebijakannya tidak pro rakyat,” ujarnya kepada awak media, Jakarta, Senin (8/9/2025).

"Sebab jika dengan demikian akan mengakibatkan reaksi negatif dari kalangan dunia usaha, pasar dan masyarakat sendiri," katanya.

Fadhil menambahkan, meskipun dalam beberapa tahun terakhir kredibilitas kebijakan fiskal menurun akibat peningkatan utang publik, Sri Mulyani tetap dipercaya dalam mengelola ekonomi Indonesia.

Terkait nama-nama yang beredar sebagai calon pengganti Sri Mulyani, Fadhil menyoroti sosok Purbaya Yudhi Sadewa yang merupakan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Menurutnya, Purbaya adalah ekonom yang baik dan memahami persoalan. Namun, dia belum memiliki pengalaman langsung dalam mengelola fiskal dan ekonomi secara keseluruhan.

“Saya kira dia bukan pilihan terbaik. Masih ada pilihan yang lebih baik. Misalnya, Wamen-nya (Menkeu) Suahasil,” kata Fadhil.

Dia menilai Suahasil Nazara adalah pilihan yang lebih tepat karena sudah memiliki pengalaman dan memahami seluk-beluk Kementerian Keuangan. Dengan demikian, kebijakan yang akan diambil bisa lebih pasti.

Meski begitu, Fadhil menegaskan, siapa pun pengganti Sri Mulyani akan menghadapi masalah fiskal yang rumit dan sulit, karena tidak ada pilihan kebijakan yang mudah.

(Dhera Arizona)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement