Kondisi bangunan rest area tersebut masih kental akan nuansa pabrik gula di masa lalu. Bahkan, masih terdapat lokomotif uap yang dipajang di sisi luar bangunan yang menggambarkan alat mobilisasi gula pada zaman itu.
Pabrik Gula Banjaratma didirikan oleh N.V. Cultuurmaatschappij (perusahaan perkebunan yang berpusat di Amsterdam) pada 1908. Hal ini didasarkan pada Inventaris van de archieven van de Cultuur-, Handel-en Industriebank Koloniale Bank; Cultuurbank NV, (1847) 1881-1969.
Operasional terakhir PG Banjaratma pada 1997, karena kerugian yang terjadi secara terus menerus, biaya operasional tidak sebanding dengan keuntungan yang diperoleh. Beberapa bagian mesin yang masih dapat digunakan dipindahkan ke pabrik gula lainnya seperti PG Jatibarang untuk menggantikan kerusakan mesin di pabrik gula dimaksud.
"Apa yang kami bangun, atap gedung saja. Kalau (rangka) baja masih tahun 1908, masih murni dari sana. Kalau terlihat bangunan dari batu bata, itu masih lama," ujarnya saat ditemui di Rest Area KM 260 B, Brebes, Kamis (20/2/2025).