Dia bilang, meskipun diproyeksikan akan ada panen mendekati 1 juta ton, namun kebutuhan beras setiap bulannya mencapai sekitar 2,5 hingga 2,6 juta ton.
Lebih lanjut, Arief menyebut, nantinya impor beras akan dilakukan dari beberapa negara, termasuk Vietnam, Thailand, dan China.
Dia juga melaporkan Bapanas akan melakukan tindak lanjut dengan beberapa negara yang telah dibahas dengan Presiden.
"Kami juga melaporkan bahwa akan mem-follow up beberapa yang sudah dengan Pak Presiden, yang dari China, kemudian dari Thailand dan Vietnam," ujarnya.
Kendati demikian, Arief menekankan bahwa importasi yang diarahkan untuk menutupi defisit tersebut, dengan syarat agar harga beras di tingkat petani tetap terjaga, seperti kondisi saat ini.
"Syaratnya memang harga di tingkat petani tetap dijaga baik seperti hari ini," pungkasnya.
(FAY)