Menurutnya impor tersebut mayoritas adalah bahan baku dan dirakit oleh industri di dalam negeri, bukan berbentuk barang jadi. Hal itu dikarenakan dua hal, pertama harga yang lebih murah, dan bisa dibeli dengan jumlah yang relatif kecil.
"Meningkatnya angka impor ini memang kompenenya masih impor, terbanyak dari Tiongkok, memang lebih murah harga sparepartnya dari Tiongkok," kata Ambareny.
Menurutnya, diperlukan investor yang bisa memproduksi bahan baku mainan di dalam negeri untuk menekan jumlah impor maianan anak. "Alasan mereka impor juga alasannya karena belum ada di produk di dalam negeri, ini perlu menarik investor di dalam negeri," tandasnya. (RRD)