“(Dari) semua yang mendaftar, tidak ada yang ditolak. Namun, ada yang belum menerima nomor pendaftaran karena masih dalam proses verifikasi atau masih melengkapi data,” ujarnya.
Ardika menyebut wilayah Sumatera sebagai sentra produksi minyak goreng terpenting. Hal itu mengacu pada karena 39 atau 52 persen dari 74 produsen MGS yang telah mendapat nomor registrasi berada di wilayah regional Sumatera. Sedangkan 17 atau 70,8 persen, dari 24 produsen CPO juga berada di kawasan yang sama.
(IND)