Kendati demikian, Indonesia hanya memperoleh limpahan 10 persen dari total investasi langsung yang mengalir ke ASEAN. Padahal, dengan tensi perang dagang yang masih dinamis antara AS dan China, relokasi investasi perusahaan-perusahaan global yang beroperasi di China semakin kuat.
Berbagai survei menunjukkan, perusahaan global yang beroperasi di China cenderung memilih atau berencana memindahkan perusahaannya ke negara-negara ASEAN.
"Namun demikian, Indonesia masih belum menjadi preferensi utama investor, salah satu alasannya adalah tidak mudahnya mengakses tenaga kerja berkualitas (skilled labour) dan diperlukannya kepastian kebijakan pemerintah untuk mendorong perbaikan iklim investasi di dalam negeri," tulis CORE Indonesia.
(NIA DEVIYANA)