IDXChannel - Pemulihan investasi di Indonesia pada kuartal II-2025 diperkirakan masih tertahan. Lembaga riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia menilai, arus investasi asing langsung (Foreign Direct Investment/FDI) masih tertekan ketidakpastian global.
"Dinamika kebijakan tarif resiprokal Trump dan serangkaian gejolak geopolitik yang terjadi di Timur Tengah seperti konflik Israel-Iran tidak bisa dimungkiri telah menimbulkan kekhawatiran investor, sehingga mendorong arus investasi langsung dunia melemah," tulis CORE Indonesia dalam Brief Report Midyear Review 2025, Sabtu (26/7/2025).
CORE memperkirakan pertumbuhan investasi secara tahunan pada kuartal II-2025 masih akan lebih rendah dari pertumbuhan tahun lalu yang mencapai 4,42 persen, tetapi akan sedikit lebih baik dibandingkan Kuartal I-2025 (2,12 persen).
Pada saat yang sama, lemahnya efektivitas kebijakan pemerintah di dalam negeri menekan aktivitas investasi sektor swasta, yang menyumbang sekitar 88 persen dari total pembentukan modal tetap bruto (PMTB), sehingga menghambat pemulihan secara keseluruhan.
Pada 2024, aliran investasi langsung merosot 11 persen berdasarkan data UNCTAD 2025. Sedangkan pada 2025, aliran investasi langsung diprediksi semakin melemah akibat eskalasi tarif resiprokal Trump dan gejolak geopolitik di kawasan Timur Tengah.
Kendati demikian, aliran investasi langsung ke ASEAN cenderung meningkat, dan pada saat yang sama cenderung keluar dari China. Pada 2024, aliran investasi langsung ke ASEAN naik 38 persen dari 2019, sementara aliran ke China terkontraksi 17,7 persen.