IDXChannel - Nilai tukar (kurs) rupiah pada sepekan perdagangan 29 Juli hingga 2 Agustus 2024 bergerak dalam tren positif terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (AS).
Mengutip data Bloomberg, Minggu (4/8/2024), rupiah spot pekan ini ditutup menguat 0,23 persen pada level Rp16.200 per dolar AS. Dalam sepekan rupiah menguat 0,61 persen dibandingkan penutupan di awal pekan.
Sementara itu, rupiah Jisdor Bank Indonesia (BI) ditutup pada level Rp16.234 per dolar AS, Jumat (2/8). Secara mingguan, rupiah jisdor lebih baik karena terpantau menguat 0,41 persen.
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan tak bisa secara terus menerus melakukan intervensi ketika nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS.
Perry menjelaskan, pelemahan rupiah disebabkan oleh situasi global yang memburuk serta ketidakpastian tinggi. Khususnya di Amerika Serikat, inflasi yang masih tinggi membuat ketidakpastian dalam kebijakan suku bunga acuan ke depan.
"Untuk mitigasi risk global, kami fokus intervensi di spot dan valas. Dan jumlah cadev kami cukup. Tapi kan gak bisa terus-terusan intervensi valas," ujarnya dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Kantor Pusat LPS, Jakarta, Jumat (2/8/2024).
Maka dari itu, BI meluncurkan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) dan Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI). Ini menjadi alternatif ketika aliran modal keluar dari Surat Berharga Negara (SBN) atau obligasi pemerintah.
"Suku bunga SRBI lebih tinggi dari SBN supaya tidak terjadi capital outflow. Sementara dari SBN belum perlu naikkan target SBN," kata Perry.
(Selfie Miftahul Jannah)