IDXChannel - Nilai tukar (kurs) rupiah sore ini ditutup menguat 1 poin ke level Rp15.833 setelah sebelumnya juga menguat ke level Rp15.826 per dolar AS.
Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, penguatan rupiah karena pasar sekarang menunggu isyarat baru mengenai kebijakan moneter AS, dimulai dengan data indeks harga PCE, alat pengukur inflasi pilihan The Fed yang akan dirilis pada hari Jumat, karena data produk domestik bruto (PDB) kuartal keempat tumbuh lebih dari yang diharapkan.
"Pembacaan tersebut diperkirakan menegaskan kembali bahwa inflasi tetap keras pada bulan Desember," tulis Ibrahim dalam risetnya, Jumat (26/1/2024).
Inflasi yang stagnan, ditambah dengan meningkatnya tanda-tanda ketahanan perekonomian AS, memberikan ruang bagi The Fed untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama.
The Fed akan mengadakan pertemuan minggu depan dan diperkirakan akan mempertahankan suku bunganya. Pasar juga memperkirakan bank sentral akan menahan diri pada pertemuan bulan Maret, membalikkan ekspektasi sebelumnya untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin.