Bank Rakyat Tiongkok secara tak terduga memangkas rasio persyaratan cadangan untuk bank-bank lokal, yang diperkirakan akan mengeluarkan hamper USD140 miliar likuiditas dalam perekonomian.
Namun para analis masih mempertanyakan seberapa besar dukungan ekonomi yang akan diberikan melalui stimulus moneter, mengingat Tiongkok sedang bergulat dengan perlambatan parah dalam belanja konsumen dan bisnis.
Pemulihan ekonomi pasca-COVID juga gagal terwujud pada tahun 2023, dan membuat sebagian besar sentimen terhadap Tiongkok tetap negatif. Fokus saat ini beralih ke data indeks manajer pembelian negara tersebut, yang akan dirilis minggu depan, untuk mengetahui lebih banyak isyarat mengenai perekonomian.
Dari sentimen domestik, ekonomi global terus bergolak akibat memanasnya tensi politik baik di timur Tengah maupun Eropa. Namun, Momen Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 bisa berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi atau Produk Domestik Bruto (PDB) di Tanah Air. Hal tersebut ditopang oleh stabilitas politik terjaga dengan baik.
Secara historis, momen pemilu atau pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) berkontribusi pada pertumbuhan PDB riil pada 1-3 kuartal sebelum dan sesudah pesta demokrasi rakyat biasanya terkonfirmasi beberapa komponen PDB akan naik.