IDXChannel - Nilai tukar (kurs) rupiah hari ini ditutup melemah 37 poin atau 0,24 persen ke level Rp15.439 setelah sebelumnya berada di level di Rp15.401 per dolar AS.
Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, pelemahan mata uang Garuda tidak terlepas dari menguatnya dolar AS akibat ekspektasi pelaku pasar yang memperkirakan bank sentral The Federal Reserve (Fed) tidak akan terlalu agresif memangkas suku bunga.
Ibrahim menjelaskan, inflasi inti AS pada Agustus 2024 lebih tinggi daripada yang diharapkan meski inflasi secara umum mereda. Kuatnya inflasi inti tersebut membuat pelaku pasar berpikir bahwa The Fed tidak akan menurunkan suku bunga 50 basis poin (bps) pada bulan ini.
"Taruhan bahwa bank sentral akan memangkas suku bunga hanya sebesar 25 bps ketika bertemu minggu depan setelah data Rabu sementara taruhan pada pemotongan 50 bps berkurang lebih dari setengahnya, berdasarkan CME Fedwatch," kata Ibrahim dalam risetnya, Kamis (12/9/2024).
Sebelum pertemuan The Fed, kata dia, pelaku pasar masih menanti data inflasi harga produsen yang akan dirilis Kamis malam waktu AS untuk memperoleh petunjuk lebih lanjut soal tren inflasi. Prospek pemotongan suku bunga yang lebih kecil menjadi kabar buruk bagi mata uang negara berkembang yang memicu spekulasi The Fed akan terus memperketat kebijakan moneternya.