sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Rusia Masih Gempur Ukraina Selepas Kunjungan Jokowi, Yenny Wahid: Misi Tak Bisa Disebut Gagal

Economics editor Muhammad Refi Sandi/MPI
03/07/2022 11:12 WIB
Yenny Wahid buka suara terkait masih berlangsungnya agresi Rusia ke Ukraina selepas kunjungan Presiden Jokowi.
Rusia Masih Gempur Ukraina Selepas Kunjungan Jokowi, Yenny Wahid: Misi Tak Bisa Disebut Gagal (Dok.MNC)
Rusia Masih Gempur Ukraina Selepas Kunjungan Jokowi, Yenny Wahid: Misi Tak Bisa Disebut Gagal (Dok.MNC)

IDXChannel - Yenny Wahid menyebut misi perdamaian yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada dua negara itu tidak bisa dibilang gagal meski Rusia masih menggempur Ukraina

"Misi kunjungan presiden @jokowi ke Ukraina-Rusia tidak bisa ditafsirkan gagal hanya karena Putin tetap melakukan serangan ke Ukraina," cuit Yenny dalam laman Twitter @yennywahid dikutip, Minggu (3/7/2022).

Jebolan S2 Harvard Kennedy School of Government menambahkan ada target lain dalam pertemuan Presiden Jokowi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Diantaranya mengamankan rantai pasokan bahan pangan. 

"Dalam pengamatan saya, banyak sasaran lain yang ingin dicapai oleh Presiden selain menghentikan konflik bersenjata, yang tidak kalah pentingnya, misalnya : mengamankan rantai pasokan bahan makanan dan enerji," ucapnya.

Yenny blak-blakan bahwa Indonesia negara salah satu pengimpor terbesar tepung gandum. Hal itu tak terlepas kegemaran warga Indonesia mengkonsumsi mie instan.

"Indonesia adalah salah satu pengimpor terbesar tepung gandum krn rakyat kita doyan makan mie instan," ujarnya.

"Nah Presiden @jokowi memperjuangkan agar pasokan gandum dari Ukraina bisa keluar ke pasar bebas termasuk ke Indonesia, agar tidak terjadi kenaikan harga bahan makanan seperti kasus minyak goreng," tambahnya.

Tak hanya mengamankan pasokan rantai bahan pangan. Menurut Yenny misi Jokowi datang ke Ukraina dan Rusia juga mengamankan pasokan pupuk yang dapat terdampak ke petani di Indonesia.

"Termasuk juga pasokan pupuk dari Rusia dan Ukraina, karena ini akan berakibat pada nasib petani," jelasnya. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement