Menurut Bent Flyvberg, perkiraan itu sangat wajar karena biaya penyelenggaraan Olimpiade sejak 1960, selalu mengalami pembengkakan rata-rata sebesar 172 persen. "Pembengkakan biaya Olimpiade Tokyo 2020 berada di kisaran 111 persen sampai 244 persen, tergantung pada angka biaya yang Anda pilih," ujar Bent Flyberg.
Dia menyebutkan, Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan Pemerintah Jepang kemungkinan tidak mengungkapkan pembengkakan biaya, karena akan semakin mempermalukan IOC dan Tokyo sebagai kota tuan rumah penyelenggara Olimpiade.
Universitas Oxford mengungkapkan, salah satu penyebab melonjaknya biaya penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020, adalah karena penundaan.
Para pejabat mengatakan penundaan itu menambah biaya sekitar 2,8 miliar dolar AS. Selain itu, pembatasan penonton juga menghapus hampir semua pendapatan penjualan tiket, yang dianggarkan sebesar 800 juta dolar AS.
Belum lagi dari pendapatan iklan atau sponsor yang berkurang. Meskipun mengumpulkan 3,3 miliar dolar AS dari sponsor domestik, didorong oleh perusahaan periklanan raksasa Jepang Dentsu Inc, banyak sponsor yang mengeluh secara terbuka mengenai ivestasi yang sia-sia karena ketiadaan penonton.