Didi meyakini, UKM Indonesia akan bangkit. Tidak hanya dari kemampuannya dalam memproduksi dalam jumlah banyak, tetapi juga dalam mengadopsi produksi yang baik dan pemasaran yang tepat dan ekspansif.
"Transformasi digital, produk ramah lingkungan, dan yang berdampak sosial menjadi kebutuhan konsumen saat ini. Tidak hanya untuk konsumen di luar negeri, tetapi juga dalam negeri. Saya optimis, upaya ke sana akan turut berkontribusi dalam pembangunan manusia Indonesia yang lebih baik dan kompetitif," imbuhnya.
Ketua Bidang Pameran Sail Tidore 2022 itu juga menyampaikan, pandemi Covid-19 telah mengakselerasi pergeseran pola bisnis dalam memanfaatkan teknologi digital. Ekonomi digital memberikan sejumlah manfaat bagi masyarakat, antara lain mempercepat dan mempermudah transaksi serta meningkatkan akses informasi dan transparansi.
Pada 2021, nilai ekonomi digital Indonesia mencapai USD 70 miliar dan merupakan yang tertinggi di ASEAN. Transaksi niaga-el (e-commerce) memberikan kontribusi terbesar terhadap ekonomi digital Indonesia USD 53 miliar. Jumlah ini diprediksi akan meningkat hingga USD 104 miliar pada 2025 dengan pertumbuhan 18 persen.
Kondisi ini harus dapat dijadikan momentum dalam percepatan transformasi digital. Pelaku usaha, khususnya UKM, harus dapat beradaptasi, berinovasi, dan berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam pengembangan usaha.