“Kasus aktif juga kalau kita ingat, mungkin tiga minggu yang lalu, itu masih di angka-angka 14 ribu bahkan 15 ribu. Sekarang minggu-minggu terakhir kemarin ini, sudah di 8 ribu-9 ribu. Udah selama seminggu . Hanya kemarin itu, ini lagi ke 10 ribu. Tapi ini menunjukkan bahwa PPKM mikro kalau kita lakukan serius akan memberikan hasil,” imbuhnya.
Menurut Jokowi, pelaksanaan PPKM mikro tidak akan berdampak pada ekonomi. Pasalnya pembatasan kegiatan hanya difokuskan pada wilayah yang terdapat kasus covid-19.
"Awal-awal sebetulnya juga saya sudah sampaikan, PSBB skala mikro. Karena enggak efektif. Wong yang merah itu satu RT kok, yang di-lockdown, di-PSBB-kan satu kota, ekonominya dong yang kena. Kalau yang kena satu kelurahan, ya sudah satu kelurahan itu saja yang diisolasi, dikarantina, tapi bukan satu kota," terang Jokowi.
Selain itu efektivitas PPKM mikro didukung adanya perangkat pemerintah sampai ke unsur terkecil. "Saya melihat kekuatan kita itu memiliki desa yang ada RT/RW-nya dan di situ ada yang namanya Babinsa dan Bhabinkamtibmas, ini yang semua perangkat itu yang kita pakai sekarang ini. Memang kalau nanti kita di dashboard kita sudah sampai ke level RT, itu memudahkan sekali," ujarnya. (FHM)