sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Sandiaga Sebut akan Ada Sinkronisasi Data dalam Penghitungan Jumlah Wisatawan

Economics editor Kiki Oktaliani
29/11/2023 06:33 WIB
Penyesuaian pergerakan wisatawan yang ada ini nantinya mengikuti acuan internasional dari UNWTO atau menyesuaikan teknis perhitungan melalui mobile positioning
Sandiaga Sebut akan Ada Sinkronisasi Data dalam Penghitungan Jumlah Wisatawan (FOTO:MNC Media)
Sandiaga Sebut akan Ada Sinkronisasi Data dalam Penghitungan Jumlah Wisatawan (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Jelang akhir 2023, jumlah wisatawan nusantara (wisnus) yang terekam melalui mobile positioning data baru 600 juta pergerakan dari target yang ditetapkan yaitu 1,2 hingga 1,4 miliar pergerakan.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menuturkan adanya anomali dalam angka yang ada.

“Wisatawan nusantara ini ada anomali antara target yang dihitung 1,2 miliar dan 1,4 miliar metode perhitungannya, dan metode perhitungan berdasarkan mobile positioning data yang dilakukan oleh BPS-Kemenparekraf bersama penyedia layanan operator seluler sehingga angkanya 600 juta pergerakan ini tidak  apple to apple dengan 1,2 miliar dan 1,4 miliar,” ujar Sandiaga dalam The Weekly Brief with Sandi Uno, di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Senin (27/11/2023).

Oleh karena itu, Kemenparekraf mendiskusikan hal ini dengan konsultan. Karena menurut Sandi, angka tersebut tentu jauh dari target yang ada dan jika dilihat secara kasat mata, pergerakan wisnus sendiri sudah sangat tinggi.

Menparekraf pun berharap 1 hingga 3 bulan ke depan akan ada sinkronisasi data dalam penghitungan jumlah wisatawan

“Jadi harapan kita dalam tiga bulan ke depan data ini akan disinkronkan, dan tentunya nanti apakah yang 1,2 miliar dan 1,4 miliar ini mengikuti acuan internasional itu ada penyesuaian atau target penghitungan melalui mobile positioning data harus disesuaikan itu akan kami laporkan, tapi kami meyakini seluruh sektor pariwisata sudah merasakan target wisnus sudah terlampaui,” kata Menparekraf. 

Penyesuaian pergerakan wisatawan yang ada ini nantinya  mengikuti acuan internasional dari UNWTO atau menyesuaikan teknis perhitungan melalui mobile positioning data.



(SAN)

Advertisement
Advertisement