Menurutnya, manajemen krisis harus dilibatkan secara terstruktur dan sistematis serta dilakukan pada suatu ekosistem.
Jadi, bukan hanya pelaku parekraf, namun tapi juga ekosistem yang mendukung. Yakni dengan menyiapnyiagakan, merespons, dan memulihkan diri dari suatu krisis.
"Indonesia harus bisa mengomunikasikan bahwa kita ada di garda terdepan dalam pemulihan, untuk memastikan bahwa semua cleanliness, health, safety, dan environmental sustainability kita jaga," ungkap dia. (Sandy)