"Perspektif dan pendekatan yang dijabarkan dalam buku ini diharapkan dapat menjembatani berbagai inisiatif konsep pendekatan, konteks, solusi sistem, praktik nyata manajemen berbasis ekosistem, dan pengukuran ekosistem kepariwisataan yang komprehensif," kata Giri.
Senada dengan Giri, akademisi yang juga seorang praktisi bisnis Tanah Air, Rhenald Kasali mengungkapkan apresiasi atas usaha yang sungguh-sunghih nenghasilkan buku ekosistem kepariwisataa. Lebih lanjut dijelaskan bahwa tema ekosistem kepariwisataan merupakan topik yang penting kontekstual di tengah pertumbuhan demografis dunia, perubahan perilaku seperti sampah, kepunahan dan kehilangan keanekaragaman hayati dan disrupsi. Buku ini menawarkan pemikiran yang berpijak pada keseimbangan ekologis, sosial budaya, bisnis dan digital dalam pembangunan ekosistem kepariwisataan.
Selain itu, dari pihak industri pariwisata, Ketua GIPI (Gabungan Industri Pariwisata Indonesia), Didien Junaedi dan Presiden Direktur Panorama Group, Budi Tirtawisata menambahkan bahwa kehadiran buku ini selaras dengan kebutuhan untuk menata ekosistem bisnis pariwisata yang sesungguhnya sumber dayanya berasal dari bumi, sosial-budaya, teknologi dan informasi.
Buku ini dapat menjadi menjadi pegangan bagi industri pariwisata untuk mampu mengelola sumber daya yang dimiliki secara berkelanjutan sehingga memiliki daya saing di tingkat lokal, nasional maupun internasional.
Penerbit Kompas melalui P. Tri Agung Kristanto, Wakil Pemimpin Redaksi Kompas, mengemukakan bahwa buku ini dapat memperluas perspektif yang utuh, solutif, kreatif, adaptif dan komprehensif dalam pembangunan kepariwisataan di Indonesia demi tercapainya pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.
Dalam launching buku ini hadir para pembahas seperti Noviendi Makalam, Analisis Kebijakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Prof. Dr. Diena M Lemy, MM, A.Par. CHE, Dekan Fakultas Pariwisata, Universitas Pelita Harapan dan Sekretaris Himpunan Lembaga Pendidikan Tinggi Pariwisata Indonesia (Hildiktipari), Dr. Leonardo A.A. Teguh Sambodo, Direktur Industri, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif Kementerian PPN/Bappenas, Dr. Mangadar Situmorang Rektor Universitas Katolik Parahyangam sekaligus Analis Hubungan Internasional dan Prof Dr Jatna Supriatna, Ketua Pusat Penelitian Perubahan Iklim di Universitas Indonesia.
(IND)