Zulhas mengungkapkan, saat ini masyarakat yang menggunakan minyak goreng premium turun hingga 80 persen.
"Sekarang orang yang biasa pakai premium turun 80 persen ganti MinyaKita, online-online MinyaKita, ya nggak cukup minyaknya. Oleh karena itu kita kembalikan ke pasar tradisional lagi, yang di marketplace kita takedown, jadi kita taruh lagi di pasar tradisional," ungkap Zulhas.
Dia melanjutkan, jika MinyaKita didistribusikan kepada masyarakat di pasar tradisional sebanyak 30 persen, sedangkan sisanya minyak goreng curah.
"Ada dua bentuknya, tentu minyak curah dan MinyaKita, tapi MinyaKita lebih sedikit 30 persen, lainnya minyak curah. Agar pasar tradisional ibu-ibu yang beli setengah liter itu ada," tutupnya.
(DES)