sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Sejarah PHK Terbesar di Dalam dan Luar Negeri

Economics editor Tika Vidya/Litbang MPI
21/11/2022 20:20 WIB
Sejarah mencatat, deretan PHK dengan total karyawan yang fantastis juga pernah terjadi dan menjadi pengalaman berharga bagi para pelaku usaha.
Sejarah PHK Terbesar di Dalam dan Luar Negeri (foto: MNC Media)
Sejarah PHK Terbesar di Dalam dan Luar Negeri (foto: MNC Media)

“Saya tidak akan menerima gaji atau bonus tahunan selain opsi saham. Kami menyadari bahwa beberapa hal yang harus dilakukan terasa menyakitkan," ujar CEO William Clay Ford Jr, dalam keterangan resminya.

Pengumuman tersebut adalah pembalikan besar dalam kekayaan Ford. Pada 2000, Ford melaporkan keuntungan USD6,67 miliar. Namun ketika ekonomi Amerika Serikat mulai berkontraksi dengan cepat pada 2001, Ford mulai bergabung dengan perusahaan lain serta melakukan pengurangan besar-besar terhadap karyawannya.

American Airlines

American Airlines melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 19.000 karyawan pada Oktober 2020. PHK tersebut dilakukan saat bantuan pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk melindungi pekerja berakhir. American Airlines yang berbasis di Texas ini telah mempekerjakan lebih dari 140.000 karyawan.

Sebanyak 19.000 karyawan yang di-PHK terdiri dari 17.500 pekerja serikat termasuk pramugari, pilot, serta mekanik, sisanya sebanyak 1.500 manajemen serta pekerja administrasi. American Airlines juga mengatakan kapasitas pada kuartal keempat menjadi setengah dari level tahun lalu. 
Selain itu, penerbangan jarak jauh internasional hanya mencakup 25 persen dari jadwal 2019. Sebelumnya, American Airlines dan maskapai AS lainnya telah dilarang merumahkan pekerja hingga September 2020. Hal ini karena adanya persyaratan paket bantuan federal sebesar USD25 miliar yang dikhususkan untuk operator penerbangan guna menghadapi pandemi Covid-19.

General Motors

General Motors memberhentikan 14.000 karyawannya di Amerika Serikat pada 2018. Hal ini karena perusahaan mengalihkan fokus penjualan dari mobil penumpang ke SUV, kendaraan listrik, hingga self driving. Atas PHK massal tersebut, Presiden Amerika Serikat Donald Trump pun menyatakan kekecewaannya.

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement