Di Jerman, resesi terburuk akibat resesi terjadi pada tahun 1975. Hal ini juga disebabkan oleh krisis minyak global dan PDB Jerman turun sebesar 0,9%. Sementara itu di Inggris, resesi ekonomi mulai terasa pada tahun 1973, setelah pecahnya Perang Yom Kippur.
Harga minyak telah meningkat empat kali dan Inggris tidak dapat menghindari masalah inflasi. Meski pemerintah terus mendorong pertumbuhan ekonomi, inflasi terus meroket, seiring dengan peningkatan angka pengangguran. Setelah perang, biaya hidup di Inggris meningkat sebesar 26%. Situasi ini berlangsung hingga musim panas 1975.
Pada tahun 1982, resesi pada saat itu sudah terasa sejak Juli 1981 dan berakhir pada November 1982. Resesi disebabkan oleh kebijakan moneter yang sangat ketat yang ditujukan untuk memerangi kenaikan inflasi.
Sejarah Resesi Dunia: Pengertian, Sejarah, Dampaknya. (FOTO: MNC Media)
Di Amerika Serikat, tingkat pengangguran adalah 7% hingga 8%, dibandingkan dengan musim panas hingga musim gugur 1980. Tingkat pengangguran di Amerika Serikat naik menjadi 9% pada Maret 1982 dan mencapai puncaknya pada 10.8. % pada Maret 1982. Pada Desember 1982, tingkat pengangguran di Amerika Serikat perlahan turun di bawah 6% pada akhir 1987.
11 tahun kemudian, dunia kembali mengalami resesi. Amerika Serikat kembali menjadi negara yang paling menonjol dalam hal resesi karena bertepatan dengan Perang Teluk. Pada saat ini, Amerika Serikat sedang mengalami ekspansi ekonomi yang mendorong tingginya angka pengangguran, meskipun tidak sebesar tahun 1982.
Pada tahun 2009, tahun tersebut dianggap sebagai resesi terburuk di dunia. Mulai situs Britannica, resesi ini dipicu oleh krisis keuangan AS 2007-2008 yang telah merembet ke negara lain. Sejak 2007, gelembung real estat telah muncul di Amerika Serikat. Pinjaman bank domestik meningkat menjadi 80 ri dari PDB. Krisis di Amerika Serikat melanda Eropa dan negara-negara lain seiring jatuhnya harga saham global. Bahkan, nilai dolar AS juga melemah.