sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Sektor Batu Bara Asia Masih Potensial di Tengah Transisi Energi

Economics editor Reysha Hidayat/Magang
28/09/2023 15:23 WIB
Sektor batu bara di Asia disebut masih potensial di tengah gelombang transisi energi menuju net-zero carbon.
Sektor Batu Bara Asia Masih Potensial di Tengah Transisi Energi. (Foto: MNC Media)
Sektor Batu Bara Asia Masih Potensial di Tengah Transisi Energi. (Foto: MNC Media)

Walaupun biaya panel surya dan turbin angin relatif murah jika dibandingkan dengan membangun pembangkit listrik tenaga batu bara, infrastruktur yang dibutuhkan untuk mendukung energi terbarukan tidaklah murah, dan hal ini menjadi perhatian utama negara-negara Asia.

Melansir dari Reuters, Rabu (27/09), terdapat juga pandangan, permintaan energi di Asia akan meningkat pesat dalam beberapa dekade mendatang. Sehingga untuk mencapainya berarti menggunakan semua sumber daya termasuk simpanan batu bara dalam jumlah besar di negara-negara berpenduduk padat seperti China, India, dan Indonesia.

Walaupun harga saat ini terbilang tinggi menurut standar historis, tetapi harga batu bara masih jauh lebih murah dibandingkan minyak mentah dan gas, hal ini merupakan daya tarik batu bara.

Menurut data dari Global Energy Monitor, China, India, dan Indonesia saat ini sedang membangun 89% pembangkit listrik tenaga batu bara. Meskipun ketiga negara ini juga mengembangkan energi terbarukan, fakta bahwa mereka meningkatkan penggunaan batu bara menunjukkan betapa berbedanya pandangan mereka terhadap transisi energi.

Bagi pasar batu bara di Asia, apa yang mereka lihat saat ini adalah sebuah jalan untuk tetap bertahan dalam pasar batubara. Mereka memperkirakan permintaan batu bara termal yang diangkut melalui laut akan tetap kuat, tidak hanya dari China dan India, melainkan juga dari negara-negara lain yang berencana menyimpan batu bara untuk beberapa dekade mendatang, seperti Vietnam dan Bangladesh. (ADF)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement