Untuk saat ini, Rofikoh menyebut bahwa Batik masih menjadi salah satu usaha terbanyak dan terdepan di Kota Solo. Perlu diperhatikan bahwa kota di sekitarnya pun juga mengandalkan sektor ini, seperti Yogyakarta, Pekalongan hingga Cirebon.
"Kompetisi di sektor perdagangan Batik ini sangat tinggi. Dimana kompetitor juga menawarkan produk serupa. Jika Solo tidak bisa menunjukkan ciri khas, maka akan kalah dengan tiga daerah tersebut," tuturnya.
Sebelumnya diketahui, untuk mendorong ekonomi dan pariwisata di Kota Solo, Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (ASITA) Surakarta menggandeng PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) menggelar Solo Kluthuk bersama dengan Universitas Indonesia dan media bertempat di Swissbell Hotel Solo. Awalnya, Solo Kluthuk ini merupakan program atau paket wisata yang dikemas oleh Pemerintah Kota Surakarta kepada wisatawan dengan menyajikan rute-rute perjalanan ikonik Surakarta.
(NDA)