IDXChannel - Airbnb Inc. kini fokus meningkatkan produk intinya untuk memenuhi kebutuhan jutaan penyewa dan pemilik bangunan yang menggunakan platform berbagi akomodasi ini.
Airbnb mencatatkan keuntungan untuk pertama kalinya pada 2022, dua tahun setelah pandemi hampir membuatnya tutup.
"Kami terus berusaha memberikan kemudahan untuk pemilik bangunan, terus menyediakan layanan inti yang lebih baik bagi penyewa dan pemberi sewa," kata Chief Financial Officer Dave Stephenson, dilansir dari Bloomberg pada Kamis (30/3/2023).
Perusahaan yang bermarkas di San Francisco melaporkan pendapatan senilai USD8,4 miliar dan laba bersih sebesar USD1,9 miliar tahun lalu. Airbnb diuntungkan oleh para pelancong yang ingin berlibur setelah pembatasan perjalanan dicabut.
Airbnb berharap bisnisnya tetap stabil meskipun inflasi meningkat dan prospek ekonomi kurang baik. Perusahaan melaporkan dalam laporan keuangannya yang terbaru bahwa pemesanan pada Januari meningkat sebesar 20 persen.
"Permintaan untuk liburan jauh lebih tangguh daripada keinginan untuk membeli tas Fendi terbaru," kata Stephenson.
Demi memenuhi kenaikan permintaan, Airbnb berusaha meningkatkan persediaan. Pada akhir tahun lalu, Airbnb memiliki 6,6 juta listing, meningkat 900.000 dari tahun sebelumnya. Perusahaan juga menyiapkan berbagai strategi untuk meningkatkan pelayanan.