Strategi cross selling ini sering digunakan dalam strategi pemasaran online dan offline. Misalnya saja Anda pergi ke supermarket dan ingin membeli sebotol air. Dalam teknik cross selling, seorang pemilik toko menawarkan sedotan yang harganya jauh lebih murah dibandingkan botol air.
Selain itu, cross selling sering terjadi di platform digital. Misalnya, Anda mencoba membeli hijab di situs e-commerce. Namun jika Anda tiba-tiba menyadari bahwa harga jilbab hanya Rp5.000, otomatis Anda akan tertarik untuk membelinya.
Padahal harga tersebut hanya berlaku untuk pembelian jilbab bagian dalam yang juga terdapat di galeri produk e-commerce. Pada dasarnya cross-selling adalah sesuatu yang dilakukan perusahaan atau pelaku bisnis untuk mendorong pelanggan agar membeli produk tambahan yang berkaitan dengan produk yang dibelinya. (SNP)