IDXChannel - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat penerimaan negara hulu migas sudah mencapai USD9,7 miliar atau setara dengan Rp140 triliun hingga Juni 2022.
Realisasi penerimaan ini mencapai 97,3% dari target penerimaan negara pada APBN 2022 yang ditetapkan sebesar USD9,95 miliar. Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan harga minyak dunia yang tinggi disertai efisiensi hulu migas telah memberikan dampak positif bagi penerimaan negara.
"Industri hulu migas tetap mampu memberikan penerimaan negara yang optimal dan menjadi katalisator bagi pembangunan nasional dan menjaga keberlanjutan usaha industri penunjang nasional”, kata Dwi pada konferensi pers capaian dan kinerja hulu migas di Jakarta, Jumat (15/7/2022).
Untuk realisasi produksi dan lifting masih lebih rendah dibandingkan target APBN, salah satu sebabnya adalah karena adanya unplanned shutdown dan mundurnya penyelesaian proyek strategis nasional hulu migas yaitu Jambaran Tiung Biru dan Tangguh Train 3 yang telah dimasukkan dalam perhitungan pada penyusunan target lifting di APBN 2022.