"Masalah minyak goreng, Bulog tinggal menunggu penugasan karena kami nanti dapat suplai dari produsen. Jadi kita ini sebagai distributornya yang mengirim minyak goreng itu ke pasar. Tapi regulasinya lagi di bahas supaya tidak salah," ujar Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso di Jakarta, dikutip Rabu (11/5/2022).
Kata pria yang akrab dipanggil Buwas itu, Bulog tidak ingin ada permasalahan dalam pendistribusian minyak goreng. Pasalnya, yang menjadi biang kerok keluhan masyarakat adalah jumlah minyak goreng dari produsen tidak sama dengan yang disebarkan ke pasar rakyat.
"Sehingga nanti kita harus membuktikan bahwa kalau dari produsen ke 100.000 liter sampai di pasar harus 100.000 liter," imbuhnya.
Lebih lanjut Buwas menerangkan, apabila regulasinya sudah selesai, mak harga minyak goreng yang didistribusikan ke pasar seharga Rp 14.000 per liter.
"Targetnya konsumen akhir bisa membeli minyak goreng dengan harga Rp 14.000 per liter. Kalaupun harganya misal ada selisih dipatok Rp 14.000 tapi Bulog menjual Rp 16.000 maka Rp 2.000 akan disubsidi pemerintah," jelas dia.