IDXChannel - Sebanyak 100.000 ton daging kerbau asal India siap masuk ke Indonesia, pasokan daging impor tersebut salah satunya akan menggantikan turunnya pasokan yang cukup drastis daging beku dari Australia.
"Sekarang kan sudah mulai masuk importasinya. Kita targetkan kita impor daging beku kerbau 100 ribu ton," ujar Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan, Minggu (6/3/2022).
Sementara untuk daging sapi akan menyusul masuk ke Indonesia usai produksi sapi di Australia pulih 100 persen. Pasalnya, saat ini kapasitas ekspor negara kangguru tersebut ke Indonesia menurun. Di mana sebelunnya 80 persen namun kinu hanya 44 persen.
"Daging sapi nanti juga akan masuk 20 ribu ton. Tapi kita menunggu kondisi Australianya bagus lagi. Karena ini kan sedang terjadi depopulasi. Australia membatasi ekspor," ungkap Oke Nurwan.
Ditambah lagi, harga daging sapi di Australia juga tengah melonjak. Alhasil berdampak pada harga daging sapi di dalam negeri.
"Harga daging sapi impor Australia kalau normal itu USD3, tapi sekarang USD4,3. Jadi ke Indonesia jatuhnya lebih mahal. Maka pemerintah mengantisipasinya pakai daging kerbau beku," jelas Oke Nurwan.
"Biar kita nggak ketergantungan dengan Australia, kita sedang penjajakan. Jadi sekarang importasinya daging langsung. Kalau sapi bakalan, kita coba cari nanti dari Meksiko atau Brazil. Sehingga nggak impor ke Australia saja," tambahnya.
Sebagai informasi, Perum Bulog bersama Badan Pangan Nasional (BPN) mengimpor daging kerbau dari India untuk mengatasi kelangkaan daging menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. Impor tahap 1 datang mulai Sabtu (5/3) kemarin sebanyak 20 ribu ton.
Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Bulog, Mokhamad Suyamto, mengatakan kedatangan daging kerbau tersebut sebesar 60 persen dari total 20 ribu ton atau baru sekitar 12 ribu ton.
Selanjutnya, Bulog akan terus mendatangkan impor daging sapi maupun kerbau untuk kebutuhan puasa dan Idul Fitri. Suyamto menerangkn, impor akan berlangsung setidaknya hingga akhir Maret. (RAMA)