IDXChannel - Super Air Jet tengah mempersiapkan rencana untuk penerbangan perdana (inaugural flight) melayani penumpang berjadwal (regular flight) yang akan dijadwalkan segera.
Adapun berbagai hal telah dilakukan agar penerbangan perdana mendatang berjalan sesuai jadwal dan memenuhi aspek standar operasional keselamatan, keamanan dan kenyamanan perjalanan udara.
Direktur Utama Super Air Jet, Ari Azhari mencatat, pihaknya akan memulai layanan ke destinasi super favorit di Indonesia yakni, Jakarta melalui Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang (CGK), Palembang melalui Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II (PLM).
Kemudian, Padang melalui Bandar Udara Internasional Minangkabau (PDG), Batam melalui Bandar Udara Internasional Hang Nadim (BTH), Medan melalui Bandar Udara Internasional Kualanamu (KNO) dan Pontianak, Bandar Udara Internasional Supadio (PNK).
"Super Air Jet akan beroperasi dengan frekuensi terbang 1 (satu) kali setiap hari, yang dilayani pergi pulang (PP)," ujar Ari, Rabu (21/7/2021).
Manajemen menjelaskan, pemilihan destinasi super favorit di tahap perdana guna menjangkau wilayah Indonesia Barat dengan pilihan jadwal keberangkatan yang tepat di rute-rute super populer. Alasannya, jaringan dan daerah tersebut sudah dikenal dan disukai orang banyak.
"Fokus utama Super Air Jet, menawarkan konsep berbiaya rendah dengan penerbangan langsung antar kota secara point-to-point di pasar domestik dan nantinya dapat merambah ke rute-rute internasional," tutur dia.
Ari mengungkapkan, penamaan “super favorit” karena maskapai telah melihat dan menganalisis kota tujuan tersebut paling banyak diminati oleh wisatawan dan pebisnis muda. Masing-masing destinasi memiliki karakteristik dan keunikan.
Kota Petualangan, menawarkan berbagai objek wisata unggulan seperti kuliner, religi, sejarah, budaya, bahari dan lainnya serta didukung kekhasan dari kearifan lokal.
Kota Bisnis, semakin berkembang ide-ide kreatif anak muda yang dikembangkan menjadi sentra bisnis, wirausaha baru, pengusaha kecil dan menengah, industri modern, industri tradisional, industri kerajinan dan lainnya.
(IND)