Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI itu menyebut bahwa tambang rakyat serupa tersebar di seluruh Indonesia, serta melibatkan jumlah warga yang tidak sedikit.
Apalagi sejak pandemi Covid-19 yang memicu turbulensi ekonomi, bagi masyarakat kelas bawah, pertambangan rakyat menjadi tempat bergantung mata pencaharian sehari-hari untuk dapat menyambung hidup.
Karena itu, menurut Mulyanto, Pemerintah harus sungguh-sungguh memberikan perhatian. Terlebih, dari ratusan korban yang terdeteksi tersebut, sebanyak 27 orang dipastikan meninggal dunia, dan 15 orang lagi belum ditemukan hingga saat ini.
"Pemerintah tidak boleh menutup mata dan melakukan pembiaran. Negara harus hadir melindungi segenap bangsa Indonesia. Harus ada langkah-langkah konkret bagi perbaikan tata kelola pertambangan rakyat ini ke depan," ujar Mulyanto.
Mulyanto menambahkan pertambangan rakyat yang tidak tertata-kelola dengan baik ini disebabkan karena lemahnya pembinaan dan pengawasan dari Pemerintah.