sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Silicon Valley di Sukabumi, Pengamat: Jangan Sampai Kebanyakan Tenaga Asing

Economics editor Suparjo Ramalan
15/04/2021 16:11 WIB
Direktur Indef, Esther Sri Astuti, menyarankan agar pemerintah merencanakan dengan matang pembangunan Bukit Algoritma di Sukabumi.
Silicon Valley di Sukabumi, Pengamat: Jangan Sampai Kebanyakan Tenaga Asing. (Foto: MNC Media)
Silicon Valley di Sukabumi, Pengamat: Jangan Sampai Kebanyakan Tenaga Asing. (Foto: MNC Media)

Eshter menilai, apabila pemerintah ingin membuat kawasan ekonomi khusus (KEK) di bidang teknologi canggih, SDM yang kompeten yang berdaya saing dan unggul harus diciptakan. Dengan begitu, proyek ini tidak harus memakai tenaga kerja asing. Ini harus menjadi pacuan kepada pemerintah. 

Untuk Silicon Valley, kesesuaian kompetensi tenaga kerja yang dibutuhkan dengan wilayah sekitar tidak terlalu kuat. Tidak heran, tenaga ahli insinyur di Silicon Valley berasal dari India dan China, bukan mayoritas kawasan sekitar. 

"Selain itu tenaga ahli banyak dari China misalnya, lebih melek high tech dibandingkan Indonesia. Ini harus diantisipasi jangan sampai juga dengan pembangunan Silicon Valley meningkatkan ketimpangan ekonomi," katanya. 

Di Indonesia, duplikat Silicon Valley memang sempat mengemuka. Beberapa lokasi yang sempat digadang-gadang jadi Silicon Valley Indonesia antara lain Malang, Yogyakarta, BSD Serpong, hingga Batam.  

Terbaru, muncul Bukit Algoritma Sukabumi yang dikembangkan perusahaan BUMN konstruksi, PT Amarta Karya (Persero). Pembangunan Silicon Valley ala Indonesia ini diperkirakan menelan dana hingga 1 miliar Euro atau setara Rp18 triliun. 

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement