Adapun DXC mengintegrasikan keahlian NTT dalam Transformasi Digital, Infrastruktur, Layanan Terkelola, dan Solusi Keamanan IT, dengan teknologi cloud dan AI yang andal serta aman dari Microsoft. Melalui integrasi ini, pemerintah, pelaku industri, dan komunitas yang hendak menggunakan DXC untuk inkubasi startup misalnya, bisa memperoleh kesempatan untuk berjejaring dengan ekosistem digital yang lebih luas, bertukar pikiran dengan pakar teknologi di bidangnya.
"Sebenarnya ini dibuka untuk siapapun yang membutuhkan fasilitas pengembangan IT, termasuk juga misalnya mahasiswa yang sedang dalam proses pembelajaran. Mereka misalnya mau mengerjakan proyek butuh fasilitas IT, kami sediakan apa yang mereka butuhkan termasuk juga mentornya," lanjut Hendra.
Pelaku industri yang tertarik berinovasi di DXC dapat mendaftar ke https://connect.services.global.ntt/DXC. Seluruh fasilitas yang disediakan oleh DXC ini bisa digunakan mulai dari area pameran, auditorium, dan rapat yang dapat digunakan untuk kegiatan inkubasi inovasi digital, pengembangan bisnis digital, maupun peningkatan kompetensi digital.
"Tinggal sesuaikan saja kebutuhannya apa, kalau hanya butuh perangkatnya saja bisa, dan kalau misalnya butuh mentor untuk diajak brainstorming juga akan kami sediakan," lanjutnya.
Tak hanya itu, karena berada di kawasan Digital Hub BSD City, setidaknya ada 40 perusahaan telah bergabung dalam ekosistem teknologi di antaranya sejumlah perusahaan nasional dan multinasional seperti MyRepublic, NTT, NTT Data, Microsoft, Ruang Guru, hingga startup unicorn Indonesia yakni Traveloka dan Tokopedia.
Adanya Living Lab Ventures juga melengkapi ekosistem Digital Hub dari segi perusahaan venture capital.
"Disini karena sudah terbentuk ekosistemnya, jadi mempermudah siapapun yang ingin mengembangkan teknologi digital meskipun dia seorang pemula. Ada banyak perusahaan besar di sini, bahkan startup unicorn Indonesia juga ada di sini," ujarnya.
(FRI)