Jika dilihat dari subsektor pada PMA, industri logam dasar tetap menjadi penyumbang terbesar dengan nilai USD10,8 miliar atau 26,8 persen dari total PMA.
Kedua, disusul pertambangan sebesar USD3,5 miliar, jasa lainnya USD3,4 miliar, industri kimia dan farmasi USD2,6 miliar, serta transportasi dan telekomunikasi USD2,5 miliar.
Sebelumnya, Kementerian Investasi dan Hilirisasi mencatat realisasi investasi Indonesia dalam sembilan bulan pertama 2025 (Januari-September) mencapai Rp1.434,3 triliun.
Angka ini tumbuh 13,7 persen secara tahunan (year on year) dan berhasil menyerap 1,95 juta tenaga kerja Indonesia.
Adapun Realisasi investasi tersebut juga setara dengan 75,3 persen dari target investasi pada 2025 yang sebesar Rp1.905,6 triliun.
(NIA DEVIYANA)