IDXChannel - Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan kenaikan suku bunga Fed rate lebih berdampak buruk terhadap ekonomi Indonesia dibanding dampak positif.
Menurutnya ada beberapa dampak buruk yang akan ditimbulkan jika Bank Central Amerika Serikat (AS) tersebut kembali menaikkan suku bunga acuannya.
Dampak yang pertama menurut Bhima yakni kenaikan Fed rate akan memicu naiknya biaya pinjaman untuk investasi di negara berkembang.
Dia mengungkapkan, selama ini investor negara maju meminjam uang dengan bunga rendah untuk di investasikan ke instrumen keuangan negara berkembang.
"Jika bunga di negara maju naik, maka investor akan menuntut imbal hasil lebih tinggi di negara berkembang. Memicu keluarnya modal asing dan berisiko ke stabilitas keuangan," kata Bhima kepada MPI, Senin (19/9/2022).
Kemudian dampak yang kedua, naiknya bunga acuan Fed yang agresif menimbulkan respon atas penyesuaian bunga acuan di berbagai negara.
"Pelaku usaha dan konsumen perlu bayar bunga pinjaman lebih mahal," pungkasnya.