IDXChannel - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) meyakini lonjakan harga minyak dan gas dunia menjadi kesempatan emas dalam mendorong peningkatan produksi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyebut tingginya harga minyak dan gas dunia mampu meningkatkan produksi dan lifting migas nasional. Penilaian positif ini lantaran produksi dan lifting migas dalam negeri masih jauh dari target Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2022.
“Tingginya harga minyak dan gas dunia adalah kesempatan emas untuk KKKS dapat meningkatkan produksi dan lifting migas nasional yang saat ini masih jauh dari target APBN 2022 dan Long Term Plan (LTP) Industri Hulu Migas, sehingga perlu adanya program recovery plan," ujar Dwi, Senin (11/7/2022).
Harga minyak dunia cukup lama berada di kisaran USD 100 per barel dan harga rata-rata hingga 2023 diperkirakan masih diatas USD 80 per barel. Begitu pula untuk harga gas global juga mengalami peningkatan harga yang cukup signifikan, hingga di atas USD25 per MMBTU. Dengan harga spot LNG saat ini berada di kisaran USD43 per MMBTU atau setara USD 240 per barel setara minyak.